IQNA

IQNA:

UEA dan Penggunaan Teknologi untuk Mengajarkan Alquran dalam Krisis Covid-19

11:21 - December 17, 2020
Berita ID: 3474875
TEHERAN (IQNA) - Pada hari-hari wabah Covid-19 UEA, negara-negara Teluk telah memanfaatkan dunia maya secara optimal untuk menarik khalayak Qur’ani dan mengajarkan Alquran ke berbagai segmen masyarakat, baik pelajar, staf dan bahkan penyandang cacat.

IQNA melaporkan, sejak Februari 2020, pandemi Covid-19 merebak di negara-negara Arab, terutama di Teluk Persia, seperti Uni Emirat Arab, dan menutup masjid, sekolah, universitas, dan pusat-pusat hafalan dan pengajian Alquran. Oleh karena itu, di sebagian besar negara ini, terutama UEA, pendidikan Alquran virtual memberi jalan untuk sesi dan kelas pelatihan tatap muka, dan banyak pelajar Alquran dapat mengajar dan melakukan kegiatan Alquran melalui jejaring sosial seperti YouTube, Facebook dan Telegram. Di UEA, ancaman Covid-19 juga berubah menjadi peluang, dan pejabat Alquran negara tersebut merekrut para pecinta, teman, dan layanan Alquran kepada mereka dengan mengadakan berbagai kursus pelatihan Alquran, webinar, musabaqoh Alquran dan membuat aplikasi Alquran. Berikut ini adalah contoh aktivitas Alquran virtual di UEA selama pandemi Covid-19.

UEA dan Penggunaan Teknologi untuk Mengajarkan Alquran dalam Krisis Covid-19

Wakaf UEA; Terdepan dalam meluncurkan sistem pendidikan online

Di awal pandemi Covid-19, Direktorat Jenderal Wakaf dan Urusan Islam UEA meluncurkan sistem cerdas dan interaktif untuk pengajaran hafalan Alquran sehingga mereka yang tertarik mempelajari Alquran dapat dengan mudah menghafal kalam wahyu Ilahi melalui ponsel atau komputer rumah tanpa harus menghadiri pusat-pusat Alquran.

Melalui sistem ini, pengguna dapat mengikuti ceramah-ceramah dan kelas hafalan atau ilmu-ilmu agama secara langsung dan online, sesuai dengan keinginan dan tingkat hafalan Alqurannya, serta mendapatkan manfaat dari ajarannya.

Mengadakan musabaqoh Ramadan untuk mualaf

Dengan datangnya bulan suci Ramadan, rumah kebudayaan Islam Zayed di UEA telah memasukkan musabaqoh Alquran jarak jauh dengan tema "Rattil wa Irtaqi dan Promosi" di antara program-program Ramadannya.

UEA dan Penggunaan Teknologi untuk Mengajarkan Alquran dalam Krisis Covid-19

Dengan melihat perlunya menerapkan langkah-langkah kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19, musabaqoh ini telah terselenggara pada 17 -21 Mei 2020 di Facebook dan YouTube, serta 65 pelajar Alquran putra dan putri dari 12 negara, yang diantara negara-negara tersebut adalah Cina, Filipina, Inggris, Malaysia, Uganda, Uzbekistan, Ethiopia, India, Nigeria, Bangladesh, Afganistan, Pakistan dan Kamerun berpartisipasi dan 25 di antaranya dipilih oleh dewan juri untuk mengikuti musabaqoh utama.

Musabaqoh Rattil wa Irtaqi diadakan setiap tahun oleh rumah budaya untuk mensuport para mualaf dan minoritas Muslim yang tidak berbahasa Arab untuk menghafal dan membaca Alquran.

Musabaqoh menghafal Alquran virtual untuk penyandang cacat

Program Ramadan UEA lainnya di bidang menghafal Alquran adalah mengadakan musabaqoh hafalan Alquran secara virtual untuk penyandang cacat di negara tersebut.

UEA dan Penggunaan Teknologi untuk Mengajarkan Alquran dalam Krisis Covid-19

Penyelenggaraan virtual Musabaqoh Alquran Nasional Dubai ke-14

Dalam periode ini, Musabaqoh Alquran Dubai yang bertajuk "Wafi Dzalika Fal Yatanafasi al-Mutanafisun", tahun ini diselenggarakan secara virtual pada minggu awal bulan November 2020, akibat merebaknya virus Covid-19, dengan partisipasi 97 peserta dari berbagai pusat dan institusi Alquran di seluruh UEA.

Lomba Ilustrasi Ayat-ayat Alquran

Radio Alquran UEA untuk tahun kedua berturut-turut meluncurkan musabaqoh mengilustrasikan ayat-ayat bertema "Li Yaddabbaru Ayatihi" bekerja sama dengan sekelompok fotografer top Emirat, dan video yang dikirimkan akan diunggah ke akun Instagram Radio Alquran Emirat.

UEA dan Penggunaan Teknologi untuk Mengajarkan Alquran dalam Krisis Covid-19

Cetak 14 judul buku baru di situasi Covid-19

Terlepas dari penyebaran Covid-19 dan kondisi luar biasa di UEA, Organisasi DIHQA Dubai tidak menghentikan aktivitasnya di bidang penerbitan buku-buku ilmiah, terutama penelitian-penelitian Alquran dan sunnah Nabi, dan demikian juga budaya Islam dan baru-baru ini telah menerbitkan 14 buku dengan tema-tema seperti Ulumul Quran, ilmu qiraat, irfan dalam Alquran dan hukum jual beli dan transaksi dalam Alquran.

Penyelenggaraan  konferensi virtual internasional

Kantor Urusan Islam dan Amal Dubai mengadakan konferensi virtual internasional satu hari pada 10 Desember untuk meninjau praktik terbaik dalam melayani Alquran di negara lain. (hry)

 

3941381

captcha