IQNA

Delegasi Khusus PBB:

Kondisi Kamp-kamp Kaum Muslimin Rohingya Sangat Memprihatinkan

7:59 - March 18, 2015
Berita ID: 3006332
MYANMAR (IQNA) - Reporter Khusus PBB yang melakukan kunjungan ke kamp-kamp minoritas muslim Rohingya di Myanmar mengabarkan kekritisan kondisi-kondisi mereka.

“Yanghee Lee, reporter khusus Hak Asasi Manusia PBB, Senin (16/3/2015) dalam Dewan HAM PBB di Geneva mengatakan, kondisi kehidupan di propinsi kawasan muslim Rakhine di Myanmar sangatlah buruk dan kondisi kamp-kamp pengungsi muslim di negara ini sangat memprihatinkan, demikian laporan IQNA, seperti dikutip dari kantor berita Anatoli.
“Diskriminasi terhadap minoritas agama dan ras di propinsi Rakhine sudah merajalela,” ucapnya.
Yanghee Lee menambahkan, dengan adanya kondisi propinsi Rakhine masih tetap kritis dan nuansa yang ada sangat memusuhi, namun sampai sekarang ini tidak ada penelitian yang valid di kawasan ini sejak tahun 2013 – 2014 terkait pelanggaran serius HAM.
Kekerasan di Myanmar dengan provokasi para biksu Buddha terhadap kaum muslimin Rohingnya meningkat pada tahun 2012 dan pasukan-pasukan keamanan negara ini juga ikut berpartisipasi dengan para ekstrem Buddha dalam melanggar Hak-hak Asasi Manusia kaum muslimin.
Banyak sekali orang-orang yang terbunuh akibat kekerasan-kekerasan ini dan banyak sekali yang terlunta-lunta, dimana sampai sekarang ini mereka tinggal di kamp-kamp pengungsian dan tidak diizinkan untuk kembali.
Yanghee Lee mengatakan, “Saya melihat bagaimanakah masyarakat hidup di kamp-kamp ini. Mereka mengatakan bahwa mereka hanya memiliki dua pilihan; mereka tinggal di sini dan meninggal atau kabur dengan perahu-perahu, yang mana jika demikian juga tidak jelas akan memiliki kondisi seperti apa.”
“Tidak ada seorangpun yang semestinya menghadapi keputusan semacam ini. Justifikasi pemerintah Myanmar terkait pemenjaraan kaum muslimin di kamp-kamp ini, menjaga keamanan mereka, merupakan justifikasi yang menyakitkan,” tambah Lee.
Lee menegaskan bahwa kaum muslimin bahkan juga tidak mendapatkan hal-hal primernya.
Yanghee Lee, reporter PBB adalah penduduk Korea Selatan, dimana pada bulan Desember lalu melakukan kunjungan untuk kedua kalinya selama 10 hari ke Myanmar.

3000110

tanda nama: Ekstrem
captcha