IQNA

Muslimin Myanmar adalah rakyat yang paling dilupakan di dunia

15:27 - July 26, 2012
Berita ID: 2377932
Tim Politik: Warga Tehran kemarin menggelar aksi demo di depan kantor PBB di Tehran terkait kasus pembantaian umat Islam di Myanmar. Mereka menekankan: "Umat Islam Rohingya adalah rakyat yang paling terlupakan di dunia yang hidup di antara sekian banyak kesengsaraan dan kemalangan."
Aksi demo warga Tehran pada hari Selasa 24 Juli kemarin di depan kantor PBB di Tehran mengundang perhatian semua orang. Di akhir unjuk rasa mereka membacakan pernyataan tegas yang isinya sebagai berikut: Dengan nama Tuhan. Inilah pernyataan kami... Sebagaimana rakyat Palestina hari ini teringat masa-masa pahit 64 tahun yang lalu di hari Nikbat, yaitu hari diresmikannya Israel di tanah terjajah Palestina pada tanggal 15 Mei tahun 1948, umat Islam Myanmar pun juga sedang teringat hari-hari pahit mereka pada tanggal 4 Januari 1948, di mana saat itu mereka kehilangan tempat tinggal dan terlantar. Hari ini adalah hari di mana Inggris si penjajah keluar dari Burma lalu menyerahkan nasib umat Islam Rohingya kepada pemerintah Burma, yang akhirnya menyeret mereka kepada segala kemalangan yang telah mereka rasakan. Dari masa itu hingga sekarang, umat Islam Rohingya hidup dalam kezaliman rezim penguasa di dunia. Namun meski demikian, penderitaan mereka tak pernah terdengar ke telinga satupun penduduk dunia. Mereka adalah rakyat yang terlupakan. Bertahun-tahun lamanya Muslimin Rohingya menderita. Beberapa bulan yang lalu sekelompok Muslimin Rohingya dibunuh secara masal oleh orang-orang Buda radikal. Lebih dari 60 desa tempat tinggal mereka dibakar, dan 22 masjid dirobohkan. Wanita-wanita mereka diperkosa, dan sekitar 100.000 orang di antara mereka kehilangan tempat tinggal dan kembali terlantar. Sebagaimana yang dinyatakan oleh beberapa saksi mata, apa yang dialami oleh setiap lelaki, perempuan dan anak-anak Muslim Rohingnya berada di luar bayangan. Sedemikian buruk mereka diperlakukan, namun pemerintah Myanmar hanya diam saja, atau bahkan memiliki peran dalam menambah penderitaan mereka. Kami yang berkumpul di depan kantor PBB Tehran menyatakan: 1. Hendaknya lembaga-lembaga dunia seperti PBB bangkit menangani masalah ini dan bersikap tegas sesuai dengan yang mereka junjung tinggi berkaitan dengan hak-hak asasi manusia. 2. Negara-negara ASEAN hendaknya memberlakukan sanksi kepada Myanmar atas perlakuan pemerintah negeri itu terhadap minoritas rakyatnya. 3. Pemerintah Myanmar harus memberikan hak kewarganegaraan kepada Muslimin Rohingya yang telah dicabut sejak tiga puluh tahun yang lalu. 4. Pemerintah Bangladesh hendaknya membuka perbatasanya untuk menerima kembali imigran Muslim Rohingnya dan memberikan tempat untuk mereka. 5. Hendaknya para pelaku yang berada di bali fenomena ini ditangkap dan diadili seadil-adilnya. Yang terakhir, kami meminta seluruh umat Islam yang sedang menjalankan ibadah puasa bulan Ramadhan untuk memberikan dukungan dan bantuannya kepada saudara seiman di Myanmar. 1061875
captcha