IQNA

Pembukaan Kuil Ram dan Permintaan Boikot India oleh Dunia Islam

12:16 - January 24, 2024
Berita ID: 3479534
IQNA - Dengan mengutuk pembukaan Kuil Ram di Ayodhya, pihak berwenang Pakistan menuntut boikot terhadap pemerintah India oleh negara-negara Muslim sebagai protes terhadap anti-Islamisme pemerintah negara tersebut.

Pakistan mengecam pembukaan sebuah kuil Hindu di India di lokasi sebuah masjid yang dihancurkan oleh ekstremis Hindu pada tahun 1992, dan menyebutnya sebagai tanda meningkatnya penindasan terhadap kelompok minoritas dan marginalisasi umat Islam di India.

Kuil Ram di Ayodhya, yang diresmikan pada hari Senin oleh Perdana Menteri India Narendra Modi, dibangun di atas tanah yang pernah menjadi tempat Masjid Babri abad ke-16. Penghancuran masjid ini berujung pada kerusuhan yang menewaskan 2.000 orang yang sebagian besar beragama Islam.

Noda pada wajah demokrasi di India

Pembukaan kuil tersebut merupakan janji lama Partai Bharatiya Janata (BJP) nasionalis Hindu pimpinan Modi, yang menjadikannya bagian dari kampanye politiknya. Umat ​​​​Hindu percaya bahwa tempat ini adalah tempat kelahiran Ram, salah satu dewa agama Hindu.

Pada tahun 2019, Mahkamah Agung India memutuskan bahwa tanah tersebut adalah milik umat Hindu dan menawarkan umat Islam untuk membangun masjid baru, namun pembangunan masjid tersebut belum dimulai.

Kementerian Luar Negeri Pakistan mengumumkan dalam pernyataannya bahwa pembangunan kuil ini merupakan noda di wajah demokrasi India. Kementerian juga memperingatkan bahwa masjid-masjid lain di India juga menghadapi ancaman penodaan dan penghancuran yang serupa. Secara signifikan, semakin banyak masjid, termasuk Masjid Gyanvapi di Varanasi dan Masjid Shahi Eidgah di Mathura, yang menghadapi ancaman pembongkaran serupa.

Pernyataan tersebut meminta komunitas internasional untuk memperhatikan meningkatnya Islamofobia, ujaran kebencian dan kejahatan di India, yang merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk memarginalisasi umat Islam secara sosial, ekonomi, dan politik.

Permintaan boikot terhadap India

Selain itu, Mushaal Hussein Mullick asisten khusus Perdana Menteri Pakistan bidang hak asasi manusia dan pemberdayaan perempuan, meminta negara-negara Islam memberikan sanksi kepada India karena menghapus jejak peradaban Islam di negara ini.

“Modi menggunakan pembukaan kuil tersebut sebagai taktik politik karena popularitasnya menurun tajam akibat kebijakan anti-minoritas dan kinerja pemerintahannya,” ucapnya.

Dia mengatakan bahwa umat Hindu dan Muslim hidup damai di kota Ayodhya selama berabad-abad, namun sejak Modi mengambil alih kekuasaan di India, komunitas Muslim telah menderita banyak korban jiwa dan harta benda serta hancurnya tempat-tempat keagamaan mereka.

Mushaal Hussein Mullick menekankan, masyarakat internasional harus memperhatikan kebijakan genosida pemerintah India sebelum terlambat.

Sekitar 8.000 orang termasuk politisi, aktivis ekonomi dan pemimpin agama berpartisipasi dalam pembukaan kuil tersebut. Lebih dari 10.000 personel polisi dikerahkan untuk mengamankan kota. Selain itu, langkah-langkah keamanan juga ditingkatkan di seluruh negeri, terutama di daerah-daerah di mana terdapat sejarah kekerasan umat Hindu terhadap umat Islam.

Kuil yang memiliki luas hampir 3 hektar ini akan dibuka untuk umum mulai hari Selasa. Manajemen kuil memperkirakan akan ada 100.000 pengunjung setiap hari dalam beberapa bulan ke depan. (HRY)

 

​4195427

captcha