IQNA

Ekstremis Hindu, Serang dan Penyebaran Wacara Anti Islam di India

19:02 - October 04, 2023
Berita ID: 3479015
INDIA (IQNA) - Serangan ekstremis Hindu terhadap sebuah masjid di India timur dan penyebaran ujaran kebencian terhadap umat Islam di jejaring sosial negara ini termasuk di antara serangan terbaru terhadap Islam di negara ini.

Menurut Iqna, mengutip Al Jazeera, puluhan ekstremis Hindu menyerang sebuah masjid di negara bagian timur Bihar pada hari Senin.

Para penyerang menyerang masjid dengan melempar batu dan memegang tongkat serta pentungan dan merusak pintu dan dinding, sementara pengurus masjid mengusir mereka dan menutup pintu masjid.

Sementara itu, dalam klip video yang dipublikasikan, aparat kepolisian India juga mendampingi para penyerang dalam penyerangan masjid dan mencegah umat Islam berkelahi dengan kelompok radikal penyerang.

Selain itu, Washington Post kemarin menulis dalam laporannya bahwa partai dan kelompok nasionalis ekstrem di India menggunakan media sosial untuk menyebarkan pesan-pesan yang memicu kebencian terhadap umat Islam, sementara para pemimpin India mengklaim bahwa negara ini adalah negara demokrasi terbesar di dunia.

Surat kabar tersebut melaporkan bahwa sejak Perdana Menteri India Narendra Modi menjabat hampir satu dekade lalu, ia telah berulang kali mencoba memikat pemilih dan mengkonsolidasikan posisi kekuasaan BJP dengan mengeksploitasi perbedaan antara mayoritas Hindu dan minoritas Muslim.

Partai Bharatiya Janata dan kelompok nasionalis Hindu telah lama berada di garis depan dalam menggunakan teknologi di dunia untuk mencapai tujuan politik dan memperketat kekuasaan mereka dengan ideologi yang mengancam kesetaraan antar agama di India.

The Washington Post melaporkan bahwa informasi menyesatkan, publikasi dan klip video yang memecah belah dan seringkali bersifat fanatik di India adalah sebuah fenomena yang telah menyebar di Internet di negara tersebut.

The Washington Post menekankan bahwa para pendukung partai yang berkuasa dan kelompok nasionalis pro-Hindu mengendalikan penyebaran konten yang seringkali menghasut, palsu, dan fanatik secara luas, yang telah menimbulkan gelombang kecaman bahkan di luar India.

Surat kabar ini menambahkan, saat ini, menjelang pemilu India, partai-partai mencoba menerbitkan gambar palsu untuk mengklaim bahwa minoritas Muslim, yang merupakan 14% dari populasi negara itu, menghina dan membunuh anggota mayoritas Hindu atas dorongan kelompok partai Kongres “liberal sekuler”. Mereka juga mengklaim bahwa keadilan dan keamanan di India tidak dapat dijamin kecuali dengan memilih Partai Bharatiya Janan.

Saat ini, India merupakan pasar terbesar bagi platform WhatsApp dan jumlah penggunanya telah melampaui 500 juta. Studi ini juga memperingatkan bahwa wacana anti-Muslim yang bermusuhan kemungkinan akan muncul pada pemilu mendatang. (HRY)

 

4172805

captcha