Ali Asghar Mohammadi, Duta Besar Iran untuk Malaysia, sebagai salah satu mitra utama pameran ini, dalam wawancara dengan IQNA, dengan menyambut seniman peserta dari seluruh dunia, mengatakan bahwa Iran dan Malaysia di ambang memasuki era baru dalam bidang diplomasi Alquran.
“Festival internasional seni Alquran Restu, yang akan diadakan di Malaysia dua atau tiga bulan setelah musabaqoh Alquran internasional, merupakan karya pertama Republik Islam Iran di tingkat internasional, yang diselenggarakan atas prakarsa budaya konsultasi negara Iran di Malaysia dan bantuan dari Organisasi Kebudayaan dan Komunikasi Islam, dan demikian juga kumpulan sektor swasta,” imbuhnya.
Duta Besar Iran di Malaysia menyatakan bahwa Alquran adalah faktor persatuan Islam yang harus kita pertahankan. “Dengan berpartisipasi dalam pameran dan program internasional di bidang Alquran mendatang, citra Republik Islam Iran, yang diupayakan oleh beberapa negara untuk disengketakan, akan meningkat. Dengan berpegang pada Alquran, kami menunjukkan dan menemukan posisi yang baik,” ucapnya.
Mohammadi menekankan bahwa Iran adalah pengelola bagian internasional Pameran Seni Alquran Restu dan sebagai peserta utama, dan kedutaan lain berpartisipasi di dalamnya secara simbolis dan terbatas, yang berarti keragaman seniman Iran lebih besar dan Iran telah membentuk pilar utamanya. (HRY)