IQNA

Kerjasama AAFI dengan S-2 AFI Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga

11:01 - October 20, 2022
Berita ID: 3477483
TEHERAN (IQNA) - Asosiasi Akidah dan Filsafat Islam (AAFI) bekerjasama dengan Program S-2 Akidah dan Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menyelenggarakan Lokakarya Akidah dan Filsafat Islam dan Pengukuhan Pengurus Asosiasi Akidah dan Filsafat Islam Periode 2022 – 2026.

Menurut laporan IQNA, AAFI bekerjasama dengan S-2 AFI Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga menyelenggarakan Lokakarya Keilmuan Akidah dan Filsafat Islam dan Pengukuhan Pengurus Asosiasi Aqidah dan Filsafat Islam Periode 2022 - 2026 di Hotel Grand Keisha, Yogyakarta 19 - 21 Oktober 2022.

Dr. Imam Iqbal, S.Fil, M.S.I selaku Ketua Penyelengara menyampaikan bahwa Lokakarya Keilmuan ini dihadiri dan diikuti oleh 26 Perguruan Tinggi di seluruh Indonesia baik negeri maupun swasta. "Ada sekitar 26 PTKIN dan PTKIS yang hadir dan sebetulnya antusiasme peserta sangat besar untuk mengikuti lokakarya mulai dari Aceh hingga Papua, baik Dekan maupun Kaprodi S1 dan S2," ucapnya. Selain itu juga, acara ini menjadi ajang untuk Pengukuhan Pengurus AAFI Periode 2022-2026. Kedepan diharapkan juga Lokakarya Keilmuan AAFI setiap tahun diselenggarakan dapat merangkul Program S3 untuk adanya payung bersama dan dapat memberikan manfaat lebih besar bagi pengembangan AFI di Indonesia tambah Kaprodi AFI Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta tersebut.

Kerjasama AAFI dengan S-2 AFI Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga

Sementara itu, Ketua Terpilih AAFI Dr. Kholid Al-Walid, M.Ag. menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi yang tinggi atas kehadiran para peserta Lokakarya dan selamat kepada Pengurus AAFI terpilih periode 2022-2026. "Kami atas nama Pengurus AAFI mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada para peserta Lokakarya dan Pengurus Terpilih yang menghadiri acara ini. Lokakarya dan Pengukuhan Pengurus AAFI periode 2022-2026 punya tujuan utama untuk menguatkan dan memajukan Program Studi AFI dan ikut serta menyumbangkan pemikiran besar bagi kemajuan bangsa. Asosiasi ini milik seluruh prodi AFI dan punya kewajiban untuk mengembangkan secara bersama. Mudah-mudahan pada periode ini, kita dapat memajukan Prodi AFI antara kita maupun lembaga-lembaga yang sama baik tingkat nasional, regional maupun internasional. Hal paling mendasar bahwa negeri ini, membutuhkan sumbangsih dan pemikiran kita yang tidak hanya di kelas saja. Oleh karena itu, sebagai wujud sumbangsih, untuk struktur kepengurusan kali ini agak berbeda, sebisa mungkin mengakomodir semua pihak untuk bersama-sama mengembangkan AAFI. AAFI periode 2022-2026 ada sekitar 116 Pengurus dalam jajaran Struktur periode 2022-2026," tegasnya.

Kerjasama AAFI dengan S-2 AFI Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga

Dr. Inayah Rohmaniyah, S.Ag., M.Hum., MA. mewakili Rekor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta memberikan sambutan dan sekaligus membuka acara dengan menyampaikan tentang idealisme dan realitas yang dihadapi program studi AFI saat ini. “Program studi AFI mau tidak mau harus setara diakui secara internasional dengan pemikiran yang substansial. Oleh karena itu, perlu kiranya dilakukan kontinyuitas antara lain dengan adanya penguatan lembaga, rekognisi internasional, penguatan jejaring dan branchmarking,” tandasnya. Setelah memberikan sambutan kemudian beliau membuka acara dengan berpesan bahwa mudah-mudahan melalui AAFI menjadi inhern untuk saling membesarkan satu sama lain dan dapat mencapai rekognisi regional maupun internasional.

Sementara itu, Prof. Drs. M. Mukhtasar Syamsuddin, M.Hum. Selaku Ketua Asosiasi Penyelenggara  Pendidikan Filsafat Indonesia dalam paparannya sebagai Keynote Speech dengan tema: “Perlukah Mengembangkan Bidang Kajian Aqidah dan Filsafat Islam di Era Society 5.0”. Menurut beliau, adanya Asosiasi seperti AAFI bisa saling menguatkan satu dengan yang lainnya. Filsafat sangat terukur, bahwa output pemikir dijabarkan sebagai konseptor, leadership, writer, scripture dan lainnya. AAFI dapat menginisiasi untuk membentuk Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM), terlebih perkembangan filsafat di negeri kita semakin berkembang. Sebagai contoh pemikiran kefilsafatan identik a way of life, kalau sudah dipandang seperti itu, maka filsafat akan sulit berkembang karena tidak bisa dilihat sebagai way of thinking yang sangat ideologis dan dogmatis. Menurut beliau, perlu ditambahkan didepannya ilmu untuk menjadikannya way of thinking. Hal ini mengawali respon standarisasi dari KKNI maupun Standar Kurikulum Pendidikan Ilmu Filsafat di berbagai institusi pendidikan.

“Adanya perkumpulan dalam bentuk Asosiasi Filsafat merupakan langkah maju untuk menjaga perkembangan ilmu melalui pembentukan wadah yang relevan terkait dengan gejala ilmu (spesialisasi) filsafat. Karena, gejala ilmu seperti ini tentunya akan menjadi cabang ilmu baru yang terlembagakan dalam bentuk prodi baru (bentuk pemadatan ilmu), “ tambahnya.

Kerjasama AAFI dengan S-2 AFI Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga

Sementara itu, Prof. Dr. H. M. Amin Abdullah dalam paparan tentang Pengembangan Bidang Kajian Aqidah dan Filsafat Islam di Era Society 5.0. mengatakan bahwa AFI dapat memberikan sumbangsih seperti apa dalam isu Era Society 5.0. Dalam istilah beliau, isu era society 5.0. dikenal dengan istilah better human life society bukan teknologinya yang dikejar-kejar tapi manusianya bahagia atau tidak. Pada saat yang saat trend keagamaan kontemporer agak kontradiktif. Oleh karenanya, Global Trends in Religion untuk pengembangan riset dan inovasi harus disiapkan model-model AFI yang sesuai. Terlebih belakangan muncul dan meningkatnya kemajemukan dalam masyarakat seperti tumbuhnya aliran-aliran keagamaan. Sayangnya, di Indonesia menurut beliau filsafat diabaikan sejak SMA. Bagaimana menghadapi 5.0, jika filsafatnya saja diabaikan. Oleh karena itu, maka AFI harus berbicara skala nasional. Filsafat harus memberikan sumbangan besar dan sudah waktunya filsafat diberi tempat dalam dunia akademik Indonesia. Filsafat sebagai ilmu kritis bukan sumber kebenaran melainkan wahana kritik terhadap segala macam half-truth, post-truth dan non-truth. Jika ushuluddin saja saling kafir mengkafirkan bagaimana dengan fakultas lain, “ tegasnya. 

Acara kemudian dilanjutkan dengan Pengukuhan Pengurus Asosiasi Aqidah dan Filsafat Islam (AAFI) Periode 2022-2026, Peta Kegiatan AAFI Periode 2022-2026, Pendalaman dan Perumusan Hasil Rekomendasi dan Mengenal Warisan Nusantara di Yogyakarta sampai hari Jum’at (21/10/2022). (HRY)

Kerjasama AAFI dengan S-2 AFI Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga

Kerjasama AAFI dengan S-2 AFI Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga

captcha