Hamas Puji Sikap Anti-Israel Parlemen Oman/ Peringatan Jihad terhadap Serangan Zionis di Gaza
Menurut Iqna, Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) mengeluarkan pernyataan Jumat pagi ini, 30 Desember, yang memuji keputusan asli dan terarah Dewan Oman untuk memperluas cakupan sanksi terhadap rezim Zionis.
“Keputusan ini mengungkapkan keaslian posisi historis Oman dalam mendukung rakyat Palestina dan tujuan mereka yang adil,” sebut pernyataan tersebut.
Gerakan Hamas meminta majelis dan parlemen negara-negara Arab dan Islam untuk mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengkriminalisasi hubungan dan normalisasi hubungan dengan pendudukan yang mengancam kepentingan bangsa kita serta melakukan lebih banyak kejahatan terhadap rakyat kita dan tempat-tempat suci Islam dan Kristen.
Pada hari Senin, 26 Desember, Dewan Oman menyetujui rencana untuk mengembangkan undang-undang untuk mengintensifkan sanksi terhadap rezim Zionis dan memilih rencana untuk mengembangkan undang-undang untuk mengintensifkan sanksi terhadap Israel di berbagai bidang olahraga, budaya dan ekonomi.
Setelah pertemuan rutin berakhir, Yaqoub al-Harthi, wakil ketua Dewan Syura, menyatakan bahwa rencana baru tersebut membutuhkan perluasan cakupan sanksi dan kriminalisasi siapa pun yang berbisnis dengan Israel.
Peringatan Al-Nakhalah tentang serangan baru Zionis di Gaza
Ziyad Al-Nakhalah, Sekretaris Jenderal Gerakan Jihad Islam Palestina, pada Kamis malam, 29 Desember, dalam sebuah wawancara dengan Al-Mayadeen, menekankan bahwa Amerika adalah pendukung utama rezim Zionis, mengatakan: “Iran , Hizbullah dan Suriah adalah satu-satunya pendukung bangsa Palestina.”
Dia memperingatkan tentang kemungkinan serangan Zionis baru di Gaza dan menyatakan: "Kami berharap melihat agresi baru di Jalur Gaza tahun depan."
Sekretaris Jenderal Gerakan Jihad Islam Palestina lebih lanjut meminta negara-negara Arab untuk memenuhi tugas mereka terhadap bangsa Palestina dan menekankan, kami siap menerima dukungan apa pun dari negara Arab dan Islam mana pun.
"Kabinet baru berupaya menyelesaikan pembangunan permukiman di Tepi Barat, dan kami juga akan menanganinya. Kabinet baru berupaya menghancurkan sisa-sisa desa Palestina di Tepi Barat, dan saya harap melihat lebih banyak dukungan Arab bagi perlawanan Palestina,” ucapnya tentang kabinet baru rezim Zionis yang dipimpin oleh Benjamin Netanyahu.
Ziyad Al-Nakhalah menekankan bahwa pesan dari pertempuran "Persatuan Mayadin" adalah bahwa kelompok perlawanan dan rakyat Palestina bersatu dan bangsa Palestina menghadapi musuh tunggal.
Partisipasi ribuan warga Palestina dalam salat subuh Masjid Al-Aqsa
Situs berita Paltoday melaporkan: “Ribuan warga Palestina menghadiri halaman Masjid Al-Aqsa pagi ini dan melakukan salat Shubuh di masjid suci ini.”
Jamaah Palestina mencapai Masjid Al-Aqsa meskipun ada penghalang dan pembatasan yang luas dari pasukan Zionis dan mulai salat subuh di masjid ini.”
Sejumlah institusi dan lembaga Quds kemarin meminta warga Palestina untuk menghadiri Masjid Al-Aqsa dan menggagalkan rencana pemukim Zionis untuk menguasai masjid suci ini secara bertahap, yang terjadi di bawah bayang-bayang rezim ekstremis Zionis. (HRY)
