IQNA melaporkan seperti dilansir al-Youm7, acara pembukaan markas ini diresmikan pada hari Sabtu, 6 November, di hadapan Sami Fauzi, pemimpin keuskupan dari Keuskupan Aleksandria Mesir, Afrika Utara dan Tanduk Afrika, dan Theodore II, seorang Patriark senior Kristen Ortodoks.
Berbicara pada acara tersebut, Sami Fauzi mengacu pada pembukaan Pusat Studi dan Dialog Antar agama, menggambarkan langkah tersebut sebagai langkah penting dalam memperkaya kegiatan dialog antar agama.
“Gereja Episkopal sedang mencoba untuk membuka "Matran Munir Hana" Pusat Studi Islam-Kristen, dan minat gereja-gereja Mesir dalam studi Islam-Kristen akan memperkuat hubungan antara Islam dan Kristen,” imbuhnya.
Menurut laporan itu, Pusat Studi Agama dan Dialog yang baru didirikan akan melaksanakan kegiatan yang efektif di bidang dialog antar agama dan pelayanan kepada Dewan Gereja-Gereja Timur Tengah dan Dewan Gereja-Gereja Mesir. (hry)