Qatar Charity; Dari Pembangunan Pusat Alquran hingga Inisiatif Islam di Empat Penjuru Dunia
Menurut IQNA; Pada tahun 1984, sekelompok dermawan Qatar berkumpul di Doha, prihatin dengan meningkatnya jumlah anak yatim akibat perang dan konflik di negara-negara tetangga, dan membentuk sebuah organisasi sosial yang disebut Komite Qatar untuk Dukungan Anak Yatim (The Committee of Qatar for Orphan Sponsorship).
Berubah menjadi lembaga internasional
Delapan tahun kemudian, pada tahun 1992, sebuah organisasi non-pemerintah internasional bernama Qatar Charity didirikan untuk memperluas inisiatif dan memperluas kegiatannya di dalam negeri dan internasional.
Hampir empat dekade kemudian, Qatar Charity telah menjadi salah satu organisasi kemanusiaan terbesar di dunia, memberikan bantuan kepada para korban konflik, kekerasan, kemiskinan dan bencana alam.
Program amal yang paling penting di tingkat internasional termasuk mendukung anak-anak dan keluarga yang terkena dampak perang dan bencana alam, membantu pengungsi dan orang terlantar, menyediakan kondisi untuk pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif, memublikasikan kohesi dan koeksistensi dalam masyarakat, membantu mendidik dan mengembangkan masyarakat lokal dan publikasi pembangunan sosial dan kontribusi amal di Qatar.
Qatar Charity bekerja erat dengan masyarakat yang terkena dampak bencana dan krisis melalui 30 kantor lapangannya untuk secara efektif menilai kebutuhan mereka dan memberikan bantuan kemanusiaan yang efektif.
Saat ini, lebih dari 150.000 anak yatim di berbagai negara didukung oleh organisasi ini. Badan amal tersebut telah memperluas kegiatannya untuk menyediakan tempat tinggal, bantuan medis darurat, bantuan makanan, bantuan keuangan, kesehatan, pendidikan, ketahanan pangan, pemberdayaan keuangan, perumahan dan perawatan sosial.
Qatar Charity telah mendirikan sekitar 500 masjid dan beberapa proyek budaya dan pendidikan di Indonesia, termasuk: pusat hafalan Alquran, pusat pelatihan guru dan mubalig, pusat kesehatan di daerah tertinggal dan perumahan, yang bermanfaat bagi sekitar 53.000 orang.
Badan amal itu juga telah merencanakan untuk membangun 235 masjid dan 72 pusat hafalan Alquran di negara Afrika, Niger, sejak awal 2014. Badan amal tersebut adalah salah satu pusat yang telah membangun 169 pusat hafalan Alquran di seluruh Niger untuk membantu mengatasi kurangnya pusat Alquran, dan memiliki rencana untuk meningkatkan pendidikan Alquran. Yayasan ini mendukung para pendidik dari pusat-pusat ini dan telah mendistribusikan sekitar 10.000 eksemplar Alquran di antara mereka.
Juga, akademi khusus pertama untuk menghafal Alquran didirikan atas prakarsa organisasi amal ini di Qatar.
Pembangunan 30 masjid dan 3 pusat pengajaran Alquran di Bangladesh dan pendirian Pusat Kebudayaan Islam Salman Bin Jassim di kota Saronno di barat laut Italia pada tahun 2016 adalah kegiatan Islam lainnya dari lembaga ini.
Qatar Charity ini juga mendistribusikan 900 paket Alquran yang berisi Alquran naskah digital dalam huruf Braille, beserta tafsir lengkap ayat-ayatnya berjudul "Alquran Bashirat" di kalangan para penyandang cacat netra di Jawa Tengah, dan di Lampung. (HRY)
