IQNA

IQNA:

Interaksi dengan Universitas-Universitas Barat; Program Mendatang Universitas Ahlulbait (as)/ Universitas Al-Azhar Memublikasikan Penulisan Tafsir di Perancis

15:12 - December 14, 2020
Berita ID: 3474864
TEHERAN (IQNA) - Ketua Universitas Internasional Ahlulbait (as), mengacu pada program-program mendatang universitas ini, mengatakan: “Kami sedang mempertimbangkan MoU, ilmiah dan eksekutif dengan dua kelompok universitas di dunia; Salah satunya adalah universitas non-Islam (Barat dan non-Barat) dan yang lainnya adalah universitas Islam di mana beberapa MoU telah ditandatangani.”

Universitas Internasional Ahlulbait (as) adalah lembaga yang berafiliasi dengan Majma’ Jahani Ahlulbait (as) di Teheran, yang didirikan pada 1378 dan bekerja untuk mendidik siswa non-Iran dan pengikut Ahlulbait (as) di jenjang master dan doktor.

Universitas ini bernama pusat pendidikan tinggi Ahlulbait (as) mulai beroperasi dengan mendapatkan lisensi dari Dewan Pengembangan Pendidikan Tinggi pada tahun 2004, namun karena sifat khusus dari pusat pendidikan ini dan untuk mencapai tujuan yang ditentukan dan melaksanakan keputusan Pemimpin Tertinggi (Rahbar) yang ditujukan kepada Majma’ Jahani Ahlulbait (as) dalam pertemuan tanggal 15 September 2011 berdasarkan pemenuhan kebutuhan ilmiah umat manusia dan Muslim di dunia dan dengan persetujuan Dewan Tertinggi Revolusi Kebudayaan dalam sidang ke-744 tertanggal 8 April 2014, ditingkatkan menjadi Universitas internasional Ahlulbait (as).

Untuk mengenal lebih lanjut tentang kegiatan Universitas Internasional Ahlulbait (as), kami berbicara dengan Hujjatul Islam wal Muslimin Saeed Jazari Mamoui, ketua universitas, yang teksnya adalah sebagai berikut:

IQNA - Bagaimana interaksi Universitas Internasional Ahlulbait (as) dengan mahasiswa dan para pengajar Ahlusunah?

Kami tidak ingin menempatkan batasan apa pun di area ini, tetapi kami terikat oleh piagam universitas. Pembahasan kami adalah menarik pengikut ajaran Ahlulbait (as) dalam arti umum kata tersebut, ketika kami menemukan kata dan makna ini, kami tidak dapat terikat untuk menerima Syiah, karena mayoritas Ahlusunah setia kepada Ahlulbait (as) dan menghormati Ahlulbait serta sebagian besar teks-teks agama telah ditulis oleh Ahlusunah dalam mengutip riwayat Ahlulbait.

Interaksi dengan Universitas-Universitas Barat; Program Mendatang Universitas Ahlulbait (as)/ Universitas Al-Azhar Memublikasikan Penulisan Tafsir di Perancis

Kami juga memperhatikan masalah akademik, studi dan penelitian serta pertukaran para pengajar dengan non-Muslim, dan di bidang studi, pembahasan kami tidak terbatas pada agama. Kami adalah universitas yang komprehensif karena niat kami bukan hanya teologi atau prinsip agama tertentu, tetapi untuk bekerja di bidang humaniora, teknik, ilmu dasar, dan kedokteran dalam waktu dekat. Karena itu, pandangan religius dan tidak khusus satu geografi.

IQNA: Apakah program universitas terbatas pada pendidikan siswa saja, atau apakah Anda juga melakukan kegiatan ekstrakurikuler di luar negeri, seperti bekerja sama dengan pusat sains untuk menyelenggarakan pameran?

Pendekatan kami dalam sistem universitas dan piagam universitas saat ini adalah dengan menekankan diplomasi ilmiah dan budaya. Kita mengenal abad kedua puluh sebagai abad diplomasi ilmiah. Kita sekarang menyaksikan persaingan antar negara di bidang sains. Iran, dengan peradaban berusia 5.000 tahun dan pengalaman dalam produksi sains dan peradaban, menonjol di dunia. Dalam banyak ensiklopedia terkenal di dunia, Iran disebut-sebut sebagai negara dengan peradaban cemerlang yang pernah mendapat andil di kancah internasional dan patut mendapat bagian tersebut saat ini.

Interaksi dengan Universitas-Universitas Barat; Program Mendatang Universitas Ahlulbait (as)/ Universitas Al-Azhar Memublikasikan Penulisan Tafsir di Perancis

Tentunya, menggelar konferensi bersama dan workshop ilmiah akan menjadi salah satu program terpenting universitas yang telah disiapkan dan akan segera dimulai.

IQNA: Mengapa universitas kita tidak berinteraksi dengan universitas besar seperti Az-Zaitunah, Al-Azhar atau universitas terkenal lainnya di dunia Islam sebagaimana mestinya?

Beberapa faktor berpengaruh. Beberapa terkait dengan bidang politik internasional.

Al-Azhar mampu terhubung ke arena internasional lebih cepat dari aspek waktu. Kedatangan profesor Al-Azhar dan pertukaran antara Universitas Al-Azhar dan universitas Barat pada akhir abad kesembilan belas sangat kentara. Puncak dari gerakan ini kembali ke kelas mahasiswa Louis Massignon seperti Sheikh Abdur Rahman Badawi dan Sheikh Abdul Halim Mahmud, yang menjadi ketua Al-Azhar dimana tafsir Alquran diterbitkan di universitas-universitas Perancis pada awal abad kedua puluh dengan pendekatan baru; Pada tahun 1910, seorang sarjana Muslim terkemuka dari Al-Azhar, yang merupakan seorang profesor, pergi ke Perancis untuk belajar dan menulis tafsir Alquran; hal ini menunjukkan sejarah komunikasi Al-Azhar di kancah internasional. (hry)

 

3939695

captcha