IQNA

Pertemuan Mengkaji Dimensi Kesepakatan Abad di IQNA/ Menjelasksan Alasan Pembentukan Israel

23:27 - July 09, 2019
Berita ID: 3473258
IRAN (IQNA) - Pertemuan mengkaji dimensi kesepakatan Abad diselenggarakan dengan kehadiran Duta Besar Palestina di kantor berita IQNA di Teheran dan di situ dijelaskan mengapa Israel dibentuk.

Menurut laporan IQNA, pertemuan mengkaji dimensi kesepakatan abad diselenggarakan Senin (8/7) di kantor berita iqna dan Salah al-Zawawi, Duta Besar Palestina untuk Teheran, Hussein Sheikh al-Islam, wakil urusan internasional majma’ taqrib mazahib Islami, Seyyed Mohammad Javad Shoushtari, Ketua Organisasi Al-Quran dari Akademi Negara dan direktur eksekutif IQNA dan sekelompok perwakilan media hadir dalam pertemuan tersebut.

Pertemuan dimulai dengan deskripsi implementasi program rencana Amerika-Zionis kesepakatan abad dan kemudian Duta Besar Palestina untuk Teheran, Salah al-Zawawi, mengatakan: “Aliansi AS-Israel sejak awal dilakukan untuk dua tujuan: pertama, pembentukan Israel di tanah Palestina, yang terelasisasi dengan adanya perlawanan Palestina dan para syuhada serta terlukanya sebagian banyak dari mereka, dan yang kedua adalah implementasi proyek besar Israel yang akan mencakup seluruh wilayah Palestina, Yordania, Suriah, Lebanon, Irak, sepertiga Arab Saudi dan setengah dari gurun Sinai, dan proyek ini berlanjut hingga hari ini.”

Lebih lanjut, ia mengatakan, “Berbicara tentang perdamaian dan kompromi dalam rencana kesepakatan hanyalah ilusi semata bagi kami dan tidak ada nilai bagi kami, dan rakyat Palestina akan menentangnya dengan segenap tenaga dan Palestina akan tetap ada dengan kehancuran Israel.”

Al-Zawawi mengatakan: "Perdamaian dan upaya Amerika untuk merealisasikannya hanya untuk kepentingan Israel, sebuah rezim yang memiliki senjata, ekonomi, media, dan banyak fasilitas di dunia, dan Amerika adalah penyokong utamanya."

Duta Besar Palestina untuk Teheran menekankan, rencana AS-Israel untuk perdamaian sedang berlangsung, dimana permukiman Israel terus berlanjut dan bahkan belum berhenti untuk sementara waktu.

Dia menyebutkan dukungan Imam Khomeini (ra) terhadap Quds dan Palestina dan mengatakan: “Imam menganggap Palestina sebagai bagian dari Islam, seorang dengan bashiroh dan visioner yang memenangkan revolusi Iran dan melakukan upaya terbaiknya untuk mendukung Palestina.”

Lebih lanjut, Hussein Sheikh al-Islam, wakil urusan internasional majma’ taqrib mazahib Islami dan mantan penasihat untuk Menteri Luar Negeri, menjelaskan tentang alasan pembentukan Israel: "Pada tahun 1857, sumur minyak Pennsylvania pertama di Amerika Serikat digunakan untuk produksi komersial dan industri, dan untuk beberapa waktu pendiri sumur ini mengerti bahwa sumur tersebut dapat memainkan peran di dunia dan akhirnya menemukan peran ini setelah 40 tahun dan memahami dimanakah kebanyakan minyak dunia itu dan rekomendasi untuk membentuk Israel raya dari Nil hingga Efrat dilontarkan pada konferensi Basel di Swiss. untuk mendominasi cadangan minyak dunia di wilayah tersebut."

Dia dengan menjelaskan bahwa sekarang siapa saja yang mengelola aliran minyak maka akan menguasai dunia, menambahkan: "20 tahun sejak konferensi Basel pada tahun 1917, deklarasi Balfour dikeluarkan, dan Lord Balfour, dan  Menteri Luar Negeri Inggris, Arthur James Balfour atas nama pemerintah negara itu, dalam sebuah surat mengumumkan bahwa kita akan membangun negara Yahudi dari Nil hingga Efrat, dan demikian juga mengumumkan penarikan mandat Inggris ke Palestina pada tahun 1947, dan semuanya karena dominasi minyak dan sumber-sumber minyak."

 

http://iqna.ir/fa/news/3825425

captcha