IQNA

Empat Kali Menyabet Peringkat Pertama Musabaqoh Alquran Penyandang Cacat Netra/ Saran Hafiz Penyandang Cacat Netra Lebanon kepada Para Penyelenggara Musabaqoh

23:59 - April 13, 2019
Berita ID: 3473042
IRAN (IQNA) - Fatemeh Hussein Younes, hafizah cacat netra warga Lebanon yang berkompetisi dengan para penyandang cacat perempuan lainnya dalam MTQ internasional perempuan ketiga, sebelumnya dalam musabaqoh Alquran Lebanon yang diselenggarakan untuk orang-orang biasa, ia telah memenangkan juara pertama selama empat kali, ia sebagai seorang peserta penyandang cacat netra di musabaqoh ini memiliki saran untuk penyelenggara musabaqoh Alquran, yang telah dipaparkan dalam sebuah wawancara dengan IQNA.

Menurut laporan IQNA, MTQ internasional ketiga tahun ini memiliki karakter yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, di mana Fatemeh Hussein Younes, hafizah cacat netra asal Lebanon, dan Maryam Shafi’i, hafizah cacat netra asal Iran termasuk peserta dalam musabaqoh ini, dimana ini adalah masalah yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Kami bertemu dengan Fatemeh Hussein Younes dan menanyakan pendapatnya. Dia pertama kali memperkenalkan dirinya: “Saya berusia 20 tahun dan belajar sastra Arab di Universitas Lebanon. Dua tahun lalu, saya berpartisipasi dalam MTQ pelajar Iran pada tahun 2017 dan saya meraih peringkat ketiga, dan sekarang saya hadir dalam musabaqoh dalam kategori hafalan seluruh Alquran.”

Dia berbicara tentang tingkat musabaqoh Alquran di Iran, dan mengatakan: "Musabaqoh ini diadakan di tingkat tinggi, MTQ Internasional Perempuan ke-3 di Iran, dan terdapat para peserta yang kuat di sana."

Musabaqoh Perempuan Penyandang Cacat Netra Diluncurkan

Fatemeh Younes menyatakan: “Saya telah berpartisipasi dalam kelompok perempuan, sementara saya cacat netra, tidak ada kategori bagi para perempuan cacat netra di musabaqoh ini; sedangkan para pria penyandang cacat netra telah berpartisipasi dalam musabaqoh khusus ini, jadi saya mengusulkan agar sebuah kategori dikhususkan untuk para penyandang cacat netra perempuan, kendati saya sudah berkompetisi dengan pelajar-pelajar biasa di musabaqoh Iran (dua tahun lalu) dan meraih peringkat ketiga.”

Hafizah Lebanon ini, dengan membandingkan proses penyelenggaraan musabaqoh Alquran di Iran dua tahun lalu dan musabaqoh saat ini, mengatakan: “Musabaqoh ini berbeda dan perbedaannya luar biasa, bahkan secara pribadi, juga berbeda untuk saya, saya telah memperoleh beberapa pengalaman yang menarik, dalam musabaqoh Iran tahun 2017 saya lebih muda dari hari ini, tapi sekarang saya lebih matang, saya memiliki pengalaman yang baik dalam berinteraksi dengan orang-orang dan dalam ruang musabaqoh dan saya mendapatkan pengalaman ini dalam musabaqoh.”

Ketika ditanya bagaimana dan umur berapa menghafal Alquran, dia berkata: “Saya berusia 15 tahun ketika mulai menghafal Alquran, yang berlangsung selama tiga tahun setengah.”

Empat Kali Menyabet Peringkat Pertama Musabaqoh Alquran Penyandang Cacat Netra/ Saran Hafiz Penyandang Cacat Netra Lebanon kepada Para Penyelenggara Musabaqoh

Fatimah Younes, Hafizah cacat netra asal Lebanon di halaman Hotel Homa; Musabaqah Alquran Wanita.

Fatemeh Younes lebih jauh menekankan bahwa musabaqoh Alquran dalam memperkuat persatuan umat Islam mengatakan: "Kita perlu memperkuat persatuan umat Islam, dan ini sangat penting, karena hari ini kita melihat begitu banyak fitnah di dunia Muslim dan kami meminta kepada Allah agar dihindarkan dari fitnah-fitnah ini, jika kaum Muslim sadar, fitnah-fitnah tersebut akan gagal."

Hafizah Lebanon, yang telah hadir di Iran beberapa kali, mengatakan: “Saya suka perjalanan ke Iran, alam negara ini indah, dan sejauh ini saya telah melihat Teheran, Masyhad dan Qom, dan itu menarik bagi saya.”

Kami Tidak Memiliki Bagian Cacat Netra dalam Musabaqoh Lebanon

Dia mengatakan: Komunitas Alquran di Lebanon adalah penyelenggara musabaqoh Alquran di Lebanon; namun, itu diadakan dalam satu kelompok, dan tidak seperti Iran memiliki kategori cacat netra secara khusus, saya berpartisipasi dengan kelompok-kelompok biasa dalam musabaqoh ini. Sejauh ini saya sudah peringkat pertama sebanyak empat kali dalam empat tahun.

Dia yang sukses belajar Alquran di ruang virtual menekankan bahwa jika manusia mendapat manfaat dari teknologi sehari-hari dengan bentuk yang bertujuan dan positif, maka akan memiliki hasil yang baik, saya telah mempelajari banyak topik yang berkaitan dengan hafalan dan qiraat Alquran melalui dunia maya dan Youtube. Saya sudah searching buku-buku tafsir dan wakaf dan ibtida di dunia maya dan saya menemukan banyak hal dalam hal ini.

Demikian juga, MTQ Internasional perempuan ketiga sedang berlangsung di hotel Homa Teheran dari 9 hingga 12 April, dengan partisipasi perwakilan dari 26 negara di seluruh dunia.

http://iqna.ir/fa/news/3802850

 

captcha